Senin, 18 Maret 2019

Harga Jagung Bulan Ini

Harga Jagung Bulan Ini - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdialog dengan seorang petani jagung bernama Basuki saat kunjungan kerja di Madiun, Jawa Timur. Dialog itu berlangsung dalam acara penyerahan Surat Izin Pengelolaan Hutan Perhutanan Sosial untuk Pemerataan Ekonomi di Desa Dungus, Madiun, Jawa Timur, Senin (6/11/2017).

Jokowi bertanya berapa harga jagung yang dijual Basuki. "Berapa jual per kilo?" kata Jokowi. "Rp 4.000 Pak," jawab Basuki. harga batu bata atau harga engsel pintu dan harga pasir atau harga genteng dan harga air cooler atau harga rolling door dan harga triplek atau harga wallpaper dinding dan harga cat besi atau harga kayu "Rp 4.000?" tanya Jokowi penasaran.

Harga Jagung Bulan Ini

Jokowi menjelaskan, telah menetapkan harga jual jagung di tingkat petani minimal Rp 2.700/kilogram (kg). Kebijakan itu berdampak positif bagi harga jual jagung petani, termasuk di Madiun.

Cara Jokowi Sediakan Lahan Garapan untuk Petani

Bahkan, setelah pemerintah menyetop impor jagung, petani bisa menikmati kenaikan harga jual.

"Kemudian impor jagung disetop. Sudah langsung harga naik," kata Jokowi disambut tepuk tangan.

Saat menjadi Presiden pada 2014 lalu, kata Jokowi, impor jagung sudah sebanyak 3,6 juta ton. Karena impor itulah, harga jagung di petani murah.

"Sampai saat ini nggak ada impor. Sudah bisa disuplai produksi di dalam negeri oleh para petani," kata Jokowi.

Ia juga bercerita dimarahi petani jagung saat berkunjung ke Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) 2015 lalu. Petani di sana marah karena harga jual jagung murah.

"Dulu waktu saya ke Dompu di NTB, 2015, banyak yang marah-marah karena jagung (harganya) Rp1.500-Rp1.600," kata Jokowi.

Karena itulah dia mengeluarkan kebijakan harga jual jagung minimal Rp Rp 2.700/kg tersebut.

Meski begitu, lanjut Jokowi, harga jual untuk jagung tetap harus dijaga. Kalau terlalu tinggi bisa berpengaruh pada kebutuhan pakan ternak, karena jagung menjadi bahan baku utamanya.

"Kita patok dulu (harga jagung), justru bisa di atas itu bagus. Tapi jangan harga tinggi nanti pakan ternak ngamuk-ngamuk ke saya," kata Jokowi.

Senin, 04 Maret 2019

Update Harga Tiket Pesawat

Update Harga Tiket Pesawat - Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya menyebut bahwa harga tiket pesawat masih tergolong mahal meski maskapai penerbangan sudah diberi peringatakan oleh pemerintah. Mahalnya tiket pesawat berdampak secara langsung pada industri pariwisata nasional.

"Sudah cukup menurut saya peringatan bahkan Pak Presiden sendiri ketika rakernas beliau inginkan tiket harus diturunkan, salah satunya dengan penurunan harga avtur dan sudah dilakukan oleh Pertamina. Namun ternyata harga tiketnya belum turun juga," kata Menpar Arief dalam konferensi pers di Menara BCA, harga besi beton dan harga keramik atau harga cat kayu dan harga borongan bangunan atau harga paku dan harga cat tembok atau harga pipa pvc paralon dan harga tangki air atau harga wiremesh dan harga kanopi atau harga online dan harga atau 2019 Jakarta Pusat, Senin (4/3). Arief menegaskan, ketika harga tiket pesawat naik, maka permintaan otomatis akan menurun. Sehingga, industri pariwisata dan perhotelan ikut terdampak dengan sepinya wisatawan yang bepergian.

Update Harga Tiket Pesawat

"Kalau kamu naikkan price, demand turun, kalau tidak begitu orang seenaknya naikkan price. Sekarang kalau pricing naik 100 persen apa yang terjadi? itulah yang terjadi, industrinya goncang," ujarnya.

Dia menceritakan beberapa hari lalu membeli tiket pesawat ke Padang, Sumatera Barat dengan harga yang masih cukup tinggi. Padahal harganya sudah diturunkan 20 persen dari kenaikan semula. "Kemarin dari Padang naik 210 persen, ketika ada diskon 20 persen angkanya masih tinggi. Ketika kami hitung pake kalkulator angkanya masih 168 persen," ujarnya.

Dia menyatakan, menaikkan harga tiket pesawat merupakan hak maskapai. Namun kenaikannya harus sesuai aturan agar masyarakat selaku pengguna jasa tidak kaget dengan tarif baru tersebut.

"Saya setuju usulan pak Menhub (Budi Karya Sumadi) kalau naik jangan mendadak dan besar. Mendadak boleh, tapi kecil (kenaikannya). Naik besar boleh, tapi bertahap. Atau memang ingin mengguncang industri ini karena naiknya lebih dari 100 persen? Karena teoritically demandnya akan hilang 100 persen," ujarnya.

Dengan mahalnya tiket pesawat, Menpar Arief menyebut semua pihak menderita kerugian. Oleh karena itu dia berharap kenaikan tarif pesawat dapat dilakukan secara bertahap agar masyarakat dapat menyesuaikan dengan harga baru.

"Kalau mau lihat kenyataannya, gak ada yang gak dirugikan. Airline rugi, Angkasa Pura penurunan pengunjung bandara, hotel rugi, petani rugi. Airline kalau harus naik tarif lakukan secara bertahap, kalau gak mendadak. Kalau mendadak jangan terlalu besar. Ada new normal yang bisa di-accept. Ini new normal yang tidak di-accept dengan guncangan sekarang ini," tutupnya.